6:16 PM

Renungan

Semalam,semasa bersantai bersama keluarga sambil menunggu masuknya waktu maghrib sebelum ke masjid,sempat aku menoleh ke arah TV yang sedang menayangkan rancangan Mari bertarranum yang di host kan oleh Ustaz Nik Azizan dan enam anak muridnya.Paling tersentuh apabila beliau mengajar bacaan secara murattal bagi surah Al-Humazah.

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍٍ
" Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pencaci, pengeji, "

Para Ulama sepakat bahwa ayat-ayatnya turun di Mekkah sebelum Nabi Muhammad Saw.berhijrah ke Madinnah.
Surah ini mengulas tentang ancaman Allah Ta'ala terhadap siapa saja yang seringkali mengumpat dan menceritakan keburukan orang lain.Ata dan Al Kalbi berkata: "Surah ini diturunkan berkenaan dengan Akhnas bin Syuraiq. Ia senang mengejek-ejek orang dan mencaci mereka, lebih-lebih mencaci Nabi Muhammad SAW",
Maqatil berkata: "Surah ini turun berkenaan dengan Al Walid bin Al Mugirah. Ia mencela Nabi Muhammad SAW., di belakang beliau dan membantah bila berhadapan dengan beliau".
Muhammad bin Ishaq, penulis sejarah nabawiyyah berkata: "Senantiasa kita dengar bahwa surah ini turun berkenaan dengan Umayyah bin Khalaf".
Dalam ayat ini Allah mengancam bahwa kemurkaan dan azab-Nya akan ditimpakan kepada setiap orang yang mengumpat, mencela dan menyakiti mereka baik dihadapan maupun di belakang mereka.

Celakalah bagi setiap pengumpat dan pemfitnah!

Wayl berarti 'kemalangan atau kesukaran yang besar', dan diterjemahkan sebagai seruan yang kalau dalam bahasa kita disebut sebagai sumpahan yang biasa kita sebut dan dengar ialah ungkapan 'Celakalah!' Wayl juga dikatakan salah satu daripada sungai- sungai di neraka.

Humazah adalah 'pengumpat' atau 'pemfitnah'. Dalam bahasa Arab, huruf hamzah adalah penghentian suara dalam celah suara, dan hamazat al-syayathin adalah bisikan jahat setan, bisikan halus yang kita dengar dalam diri kita.

Lumazah berarti 'pencari kesalahan', dan berasal dari kata kerja lamaza, yang berarti 'mengedipkan mata pada seseorang, menjelekkan seseorang, mengkritik, mencela, memfitnah, mencemarkan nama baik'. Barangsiapa memfitnah orang lain berarti mengungkapkan kelemahannya sendiri dan memberitahukan kegelisahannya, sebagaimana keangkuhan menunjukkan ketidakpastian yang besar tentang diri seseorang. Jika seseorang benar-benar yakin bahwa ia berada di jalan yang benar, jika ia mengakui ketergantungannya pada Allah dan menyadari bahwa setiap orang akan mengetahui kebenaran secara utuh dan mutlak, maka ia tidak akan menyerah kepada ajakan untuk mengumpat orang lain. Sebenarnya, umpatan dan kesombongannya itu hanya mengungkapkan penyakit dan keadaan sakitnya, sehingga datang peringatan bahwa kecelakaan akan menimpanya, dan ia akan hancur.

Saudaraku sekalian marilah sejenak kita merenung perkara ini,kita cuba bayangkan objek yang diumpat atau dicaci itu diri kita sendiri,apakah kita boleh menerimanya! sudah tentu tidak dan aku yakin tindakan dan tindakbalas kita akan lebih hebat malah akan lebih kuat dari apa yang kita terima.Percayalah sebagai manusia yang lemah marilah kita besarkan jiwa-jiwa kita dengan merenung dan menghayati apa yang telah difirmankan oleh Allah melalui surah al-humazah ini.Sekian wassalam.

601

Share/Bookmark

0 comments: